links

Pengunjung Yth. dikarenakan sesuatu hal ,
saat ini tidak melayani penjualan ayam hutan.
dan tidak ada sms dan panggilan ke kontak saya
Mohon maaf atas ketidak nyamanan layanan kami

9/11/12

Pelestari Ayam Hutan Hijau


Hakekatnya sangat sederhana " Ingin ayam hutan hijau TIDAK PUNAH" itu saja.
Mengapa ? 

Kita mulai dari  sini:



Kegemaran saya pada ayam hutan ini sudah mendarah daging seperti saya ceritakan pada awal postingan saya. awalnya bertujuan untuk membuat bekisar. sekitar tahun 90-an ketika itu saya baru saja  kuliah dan beberapa bekisar sudah "berhasil" saya hasilkan. Barangkali pada waktu itu saya termasuk anak termuda yang berhasil mencetak bekisar. ada istilah pada waktu itu bahwa berternak bekisar sama halnya menambang emas. Pada waktu itu harga kutukan saya bandrol 25- 30 rb sedang harga emas pada waktu itu baru 24 rb. (tahun 90-an) hal itu pula saya dapat tambahan uang saku kuliah saya dan memenuhi kebutuhan kuliah saya.


Lalu mengapa kata "BERHASIL" di atas saya pertebal dan berwarna merah ?

Jawabanya sederhana saja, karena pada waktu itu ketika ayam bekisar saya hasilkan , tidak lama kemudian ( selang 1-4 bulan) indukan ayam hutan jantan MATI. begitu seterusnya.  Pada waktu itu BELUM kepikiran  bagai mana nantinya NASIB ayam hutn itu ?

Banyak perbincangan dengan sesama penangkar bekisar ( meski pada waktu itu baru 1 - 2 orang saja) komentarnya sama : " Waduh.....pejantan ayam hutanku Mati" begitu pula komentar yang sama ketika berinteraksi dengan penggemar bekisar saat bertemu di pasar hewan. Oh iya, penulis sampai saat ini belum pernah ikut kontes bekisar, kalo menyaksikan sering....

dan bagi para pembaca yang punya hobi bekisar , mohon maaf, tulisan ini mengisahkan 22 tahun yang lalu dimana sampai saat ini pun penulis penuh dengan keterbatasan. saya yakin anda para penangkar bekisar jauh lebih profesional dan berpengalaman sehingga masalah di atas tidak terjadi.
lanjut...........
 Ada yang bilang : oh....... itu karena terlalu keseringan kawin,  oh itu ayam hutannya belum cukup umur, oh itu kesehatan kandangnya tidak baik, oh... itu harus begini, harus begitu, dan seterusnya, dan seterusnya.
 Semua saran di atas telah saya antisipasi dan saya coba terapkan, tetapi hasilnya nol. tetap saja pejantannya MATI. Saya ingat betul pada waktu itu pejantan setelah kawin umurnya paling lama 4 bulan saja. 
begitu banyaknya ayam bekisar yang saya hasilkan tetapi berdampak pula begitu banyak pula ayam hutan yan mati, belum pula berapa banyak bakalan ayam hutan muda tangkapan dari hutan yang saya beli dari pasar dan akhirnya  juga ikutan mati.

sekali lagi ini cerita di tahun 90-an , saya yakin saat ini sudah banyak kemajuan bahkan teknik IB pun konon katanya berkembang pesat.
Seiring waktu saya mulai mengalami kesulitan dalam mendapatkan indukan jantan yang siap kawin.  saya rasa bagi pembaca yang berpengalaman tau maksud saya. bagai mana tidak kalo indukan yang siap kawin selalu mati. sedang kalo membuat indukan diperlukan waktu yang relatif lama karena harus pelihara dari kecil.
Terpikir oleh saya " bagai mana kalo indukan ayam hutan itu saya buat sendiri dengan menangkarkan ayam hutan di kandang saya. Awalnya Banyak yang mentertawakan saya , Imposible ! tidak mungkin, Ora isoh! begitu kata orang-orang. 
Ada mitos bahwa ayam hutan betina tidak mau bertelur jika ditangkarkan.  mitos kedua  jika bertelur akan dimakan induknya, tidak akan menetas, selanjutnya, jika menetas anakan ayam itu akan lari dan menghilang. 
yah............. bagi saya ketika itu merupakan tantangan tersendiri.

pendapat saya ' ayam ini akan mengalami kelangkaan karena perburuan dan (maaf) penangkaran dengan teknik yang tidak tepat. TAPI masalahnya selain (IB) apakah ada teknik yang baik, kalo ada menurut saya itu hanya teori saja.

singkat kata usaha menangkarkan ayam hutan pun saya mulai, dan mitos itu terpecahkan. TIDAK TERBUKTI. lambat laun mulai ada hasilnya seperti tulisan saya di awal posting. dan sampai saat ini pun penulis masih mengalami kegagalan.(postingan di bawah ) namun demikian penulis optimis " BISA!"

Yah, setidaknya saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk ikut melestarikan ayam hutan hijau, dan bukan tidak mungkin para pencetak bekisar akan datang ketempat saya, dengan catatan saya betul-betul telah mencetak banyak ayam hutan. Mohon doa nya.